Sambungan dari cerpen sebelumnya...
Aku berusaha bangun dan melihat sekelilingku, semuanya kabur, tidak ada setitik cahayapun yang bisa aku lihat, gelap, aku hanya bisa kembali menutup mataku dan berharap saat aku membukanya semuanya menjadi seperti semula. Di saat aku kebingungan dengan kondisi itu, ada sebuah belaian lembut mengelus kepalaku, bersamaan dengan kecupan hangat di dahiku, nyaman, itu yang aku rasakan. Aku begitu meresapi belaian dan kecupan itu. Aku mencoba membuka mata, ada setitik cahaya kecil, tapi masih samara-samar, namun aku tetap berusaha untuk menangkap titip di hadapanku, aku terus berusaha dan berusaha melihatnya, dan akhirnya aku mendapati sebuah wajah yang menatap ke arahku, aku mencoba mengedipkan mata agar lebih jelas untuk melihat apa yang ada dihadapanku. Sebuah wajah yang begitu lembut dan dihiasi alur-laur kulit yang mulai mengeriput, ada tetesan air mata yang mengalir disana, dengan wajah dan tetesan airmata, aku lihat bibir itu tersenyum..ahhh…aku mengenal wajah itu, yah.. wajah itu tidak asing, aku mengenalnya…MAMA…iyah itu adalah mamaku.. tapi kenapa menangis?? Aku mencoba melihat sekelilingku, disana kudapati papa, saudaraku dan beberapa orang yang aku kenal, raut wajah mereka begitu sedih namun berusaha tetap tersenyum..hambar…
“Ma, ada apa? kenapa menangis? Kenapa semuanya ada disini?” masih dalam keadaan bingung aku bertanya.
“Sudah sayang, semuanya sudah berakhir, kamu berhasil melaluinya, kamu begitu kuat dan tegar…” mamaku berusaha menjelaskan dengan diikuti isakan yang terdengar bergetar dari bibirnya.
Nyeri, kini aku benar-benar merasakan nyeri yang hebat disekujur tubuhku. Aku kembali melihat disekelilingku, ditanganku terpasang selang infus, dan juga selang O2 ikut bertengger di hidungku. Di samping tampak alat-alat yang tidak aku kenal dan tampaknya alat-alat tersebut ikut terpasang ditubuhku.
Ahh.. aku berada di ICU..yah..aku berada disini akibat kecelakaan yang aku alami. dari penjelasan mama, aku mengalami kecelakaan mobil seminggu yang lalu saat aku kabur dari rumah dan aku dibawah oleh beberapa warga di sekitar lokasi kecelakaan itu, dengan bersimbah darah.
Aku ingat, beberapa minggu sebelum kecelakaan yang aku alami, aku sempat bertengkar dengan mama, dan aku kabur dari rumah, setelah itu aku tidak ingat lagi, yang ternyata berakhir di ruang ICU ini. Baca entri selengkapnya »
Komentar Terbaru